Minggu, 09 November 2014

PROFIL PENULIS & ALASAN MEMILIH JURUSAN

PROFIL PENULIS
Perkenalkan nama saya Geofanny Litta A.M (lahir di Surakarta,03 April 1997 ; umur 17tahun) Sekolah SMK NEGERI 9 SURAKARTA.

ALASAN MEMILIH JURUSAN.
Karena ingin mengeluti tentang dunia pertekstillan dan desain produk kriya tekstil karena saya tertarik ingin belajar membatik :)

ARTIKEL TENTANG JURUSAN TEKSTIL




Jurusan Kriya Seni / Tekstil awalnya merupakan bagian dari Jurusan Seni Rupa yang menginduk pada Fakultas Sastra UNS, dengan nama Program Studi Desain Tekstil, Perububahan nama Desain Tekstil menjadi Kriya Seni tidak lepas dari adanya konsorsium seni yang memasukkan Desain Tekstil ke dalam kubu KRIYA. Dengan diterbitkannya SK Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 156/O/2002 tertanggal 13 Agustus 2002 tentang PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Nomor 0201/O/1995 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SEBELAS MARET, maka program studi Desain Tekstil menjadi Jurusan Kriya Seni.
Dampak dari perubahan nama terutama di Universitas Sebelas Maret yang semula jurusan/prodi Desain Tekstil menjadi Kriya Seni cukup besar. Yang paling utama adalah nama Kriya Seni yang tidak lagi dapat dikenal oleh masyarakat karena hilangnya kata Tekstil. Beberapa kali usulan dari pihak jurusan kepada universitas terutama bidang pendidikan yang mengurus juga calon-calon mahasiswa mengenai jangan dihilangkannya kata tekstil kurang mendapat respon sehingga nama jurusan ini selalu tertulis sebagai jurusan Kriya Seni. Namun jurusan tetap menambahkan nama tersebut dengan kata tekstil, menjadi Jurusan Kriya Seni / Tekstil.
Kelompok studi Kriya sendiri terdiri dari beberapa program studi, yaitu program studi kriya : kayu, logam, gerabah (keramik), tekstil. Karena yang saat ini ada di Fakultas Sastra dan Seni Rupa adalah jurusan tekstil, maka jurusan melalui rapat jurusan tertanggal 1 Juli 2008 memutuskan nama jurusan ini adalah KRIYA TEKSTIL.
Visi
Sebagai pusat pernciptaan dan pengkajian kriya tekstil yang mempunyai peran strategis dalam pelestarian dan revitalisasi tekstil tradisi Nusantara serta pengembangannya ke arah tekstil modern.
Misi
  1. Mengembangkan keilmuan kriya tekstil dalam dimensi kultural dan spiritual tanpa meningalkan nilai-nilai budaya lokal
  2. Meningkatkan kemampuan pengkajian dan penciptaan kriya tekstil dengan mengembangkan wacana, gagasan, estetis, dan metode agar mampu bersaing dalam percaturan budaya global.
  3. Menerapkan sikap kritis, reflektif, dan terbuka terhadap pergeseran paradigma keilmuan, teknologi, dan keprofesian dalam bidang tekstil
Tujuan
Menghasilkan lulusan yang mampu :
  1. Menciptakan dan mengekspresikan beragam gagasan ke dalam bentuk karya tekstil
  2. mengkaji beragam fenomena kriya tekstil tradisional dan modern secara kreatif, inovatif, dan profesional.
  3. Melestarikan khasanah tekstil Nusantara secara etis dan akademis
  4. Mengelola beragam kegiatan kriya tekstil dalam era industri kreatif



  5. Jurusan Kriya Seni / Tekstil awalnya merupakan bagian dari Jurusan Seni Rupa yang menginduk pada Fakultas Sastra UNS, dengan nama Program Studi Desain Tekstil, Perububahan nama Desain Tekstil menjadi Kriya Seni tidak lepas dari adanya konsorsium seni yang memasukkan Desain Tekstil ke dalam kubu KRIYA. Dengan diterbitkannya SK Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 156/O/2002 tertanggal 13 Agustus 2002 tentang PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Nomor 0201/O/1995 tentang ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS SEBELAS MARET, maka program studi Desain Tekstil menjadi Jurusan Kriya Seni.
    Dampak dari perubahan nama terutama di Universitas Sebelas Maret yang semula jurusan/prodi Desain Tekstil menjadi Kriya Seni cukup besar. Yang paling utama adalah nama Kriya Seni yang tidak lagi dapat dikenal oleh masyarakat karena hilangnya kata Tekstil. Beberapa kali usulan dari pihak jurusan kepada universitas terutama bidang pendidikan yang mengurus juga calon-calon mahasiswa mengenai jangan dihilangkannya kata tekstil kurang mendapat respon sehingga nama jurusan ini selalu tertulis sebagai jurusan Kriya Seni. Namun jurusan tetap menambahkan nama tersebut dengan kata tekstil, menjadi Jurusan Kriya Seni / Tekstil.
    Kelompok studi Kriya sendiri terdiri dari beberapa program studi, yaitu program studi kriya : kayu, logam, gerabah (keramik), tekstil. Karena yang saat ini ada di Fakultas Sastra dan Seni Rupa adalah jurusan tekstil, maka jurusan melalui rapat jurusan tertanggal 1 Juli 2008 memutuskan nama jurusan ini adalah KRIYA TEKSTIL.
    Visi
    Sebagai pusat pernciptaan dan pengkajian kriya tekstil yang mempunyai peran strategis dalam pelestarian dan revitalisasi tekstil tradisi Nusantara serta pengembangannya ke arah tekstil modern.
    Misi
    1. Mengembangkan keilmuan kriya tekstil dalam dimensi kultural dan spiritual tanpa meningalkan nilai-nilai budaya lokal
    2. Meningkatkan kemampuan pengkajian dan penciptaan kriya tekstil dengan mengembangkan wacana, gagasan, estetis, dan metode agar mampu bersaing dalam percaturan budaya global.
    3. Menerapkan sikap kritis, reflektif, dan terbuka terhadap pergeseran paradigma keilmuan, teknologi, dan keprofesian dalam bidang tekstil
    Tujuan
    Menghasilkan lulusan yang mampu :
    1. Menciptakan dan mengekspresikan beragam gagasan ke dalam bentuk karya tekstil
    2. mengkaji beragam fenomena kriya tekstil tradisional dan modern secara kreatif, inovatif, dan profesional.
    3. Melestarikan khasanah tekstil Nusantara secara etis dan akademis
    4. Mengelola beragam kegiatan kriya tekstil dalam era industri kreatif

    A. PENGERTIAN  KERAJINAN TEKSTIL
    Kerajinan tekstil merupakan karya seni atau kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama. Tekstil adalah bahan yang berasal dari serat yang diolah menjadi benang atau kain sebagai bahan untuk pembuatan busana dan berbagai produk kerajinan lainnya. Dari  pengertian tekstil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bahan/produk tekstil meliputi  produk serat, benang, kain, pakaian dan berbagai jenis benda yang terbuat dari serat. Pada umumnya bahan tekstil dikelompokkan menurut jenisnya sebagai berikut: 1. Berdasar jenis produk/bentuknya: serat staple, serat filamen, benang, kain, produk  jadi (pakaian / produk kerajinan dll) 2. Berdasar jenis bahannya: serat alam, serat sintetis, serat campuran 3. Berdasarkan jenis warna/motifnya: putih, berwarna, bermotif/bergambar 4. Berdasarkan jenis kontruksinya: tenun, rajut, renda, kempa. benang tunggal, benang gintir.
    B. KONSEP DASAR KERAJINAN TEKSTIL
    A.Prinsip-Prinsip Seni
    Tidak semua produk yang berbahan utama tekstil bisa disebut sebagai karya seni, sebab perwujudannya harus memenuhi prinsip-prinsip berikut:
    a.Unity (kesatuan)
    , suatu benda yang dikatakan memiliki nilai seni estetis, harus merupakan kesatuan dan perpaduan dari unsur-unsur pembentuknya secara baik dan sempurna.
    b.Complexity (kerumitan)
    , suatu benda yang memiliki nilai estetis pada dasarnya tidaklah sederhana, dalam pengertian mengandung unsur-unsur yang berpadu dengan kerumitan tertentu seperti saling bertentangan, berlawanan, dan saling menyeimbangkan
    c.Intensity (kesungguhan)
    , suatu benda yang dikatakan yang memiliki nilai estetis bukanlah suatu benda yang kosong, melainkan memiliki kualitas yang menonjol dalam penampilannya. Nilai itu bisa bersifat lembut atau kasar, gembira atau duka, suram atau ceria yang ditampilkan secara sungguh-sungguh.
    C. DESAIN KERAJINAN TEKSTIL
    Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.
    Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut.
    Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design (desain hiasan)
    a.      Structural Design (desain struktur)
    Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya.
    b.      Decorative Design (garnitur)
    Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsur dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional.
    Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, By construction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27)
                                                      i.      By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design.
                                                    ii.      By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil.
                                                  iii.      By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada permukaan kain.
    Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yang akan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan pada produk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil.
    JENIS-JENIS KERAJINAN TEKSTIL
    1. KERAJINAN BATIK
    Pengertian Dan Fungsinya Membatik merupakan kegiatan berkarya seni menggunakan bahan lilin yang dipanaskan dan menggunakan alat canting atau kuas untuk membuat pola gambar atau motif yang dioleskan di atas selembar kain. Teknik pewarnaannya menggunakan teknik tutup celup. Karya seni batik ini merupakan salah satu seni terapan Nusantara yang menjadi ciri khas kebanggaan bangsa Indonesia. Sekarang ini, teknik membatik sudah lebih berkembang. Membatik tidak saja menggunakan alat canting tetapi sudah menggunakan jenis peralatan lain seperti kuas dan cap (printing). Maka karya seni batik kemudian dibedakan menjadi :
    a. Karya seni Batik Tulis Menggunakan alat tradisional berupa canting dengan teknik yang lebih sederhana.
    b.Karya seni Batik Cap (printing) Menggunakan alat modern dengan teknik yang lebih beban dan kreatif. Berdasarkan fungsinya, seni membatik dibedakan menjadi dua yaitu :
    a. Fungsi Praktis Kain Batik dipergunakan sebagai bahan sandang untuk pakaian, sarung bantal, taplak meja dan sebagainya
     b. Fungsi Estetis Kain dengan motif batik dapat dipergunakan sebagai karya seni hias atau lukisan. Pola batik gambar-gambar yang digunakan dalam membatik biasanya menggunakan ragam hias. Untuk karya seni batik tradisional selalu menggunakan ragam hias tertentu yang telah lama diterapkan secara turun-temurun sejak jaman dulu. Ragam hias tersebut mempunyai makna atau simbolik tertentu. Namun saat ini sudah banyak dijumpai ragam hias batik dengan pola kreasi yang lebih bebas. Pola Hias merupakan unsur dasar yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam mendesain sebuah hiasan Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam ragam hias, meliputi  bentuk manusia, alam, tumbuhan dan hewan. Ragam hias adalah bentuk susunan pola hias dari satu atau lebih motif hias dengan kaidah estetik tertentu sehingga menghasilkan bentuk yang indah Ragam hias dibedakan menjadi tiga yaitu :
    a. Motif geometris (pilin ganda, swastika, tumpal)  
    b. Motif non geometris (manusia, tumbuhan, hewan)
    c. Motif benda mati (air, awan, batu, gunung, matahari)
    2. KERAJINAN SULAM
    Pengertian Bordir dan sulaman Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung,  dan payet Hasil akhir sulaman dapat dibedakan menjadi:
    § Sulam datar: hasil sulaman rata dengan permukaan kain
    § Sulam terawang (kerawang): hasil sulaman berlubang-lubang, misalnya untuk  taplak meja dan pinggiran kebaya
    § Sulam timbul: hasil sulaman membentuk gelombang di permukaan kain sesuai lekuk gambar. Jenis bordiran dan sulaman Sulam bebas atau sulam benang.
    Dalam sulam benang, benang dijahit di atas kain dengan mengabaikan pola tenun kain. Teknik sulam seperti ini dipakai dalam sulam wol seperti bordir tradisional Cina dan Jepang. Sulam hitung jahitan Sulaman dibuat sambil menghitung jumlah jahitan yang dibuat. Sulaman dilakukan di atas kain tenunan sejajar seperti kain kanvas,kain aida, kain strimin, dan kain linen. Jenis sulaman yang termasuk sulam hitung jahitan adalah kruistik, sulam Assisi, needlepoint,  dan blackwork. 
    3. KERAJINAN JAHIT PERCA
    Pengertian jahit perca Perca adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya kerajinan tekstil lainnya. Jahit perca/tambal seribu/patchwork adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari potongan-potongan kain / perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan rencana. Jahit perca pada dasarnya dipelajari keteknikannya bukan pada bahannya.
    Jenis-jenis jahit perca
    Ada beberapa jenis Jahit Perca ditinjau dari cara pembuatannya adalah:
    Cara acak (tak beraturan)
    Jahit perca cara acak (tak beraturan) adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan ukuran potongannya tidak sama, kemudian guntingan- guntingan tersebut dijahit sesuai dengan desain. Berikut ini adalah contoh karya jahit perca teknik acak.
    Cara jiplakan pola (template)
    Jahit perca teknik jiplakan pola adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebh dahulu, dan selanjutnya dijahit sesuai dengan rencana.
    Cara tumpang tindih (overlapping)
    Jahit perca teknik tumpang tindih adalah teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang di pola terlebih dahulu dengan cara meletakkan pola bagian tengah diatas kain telah disiapkan dan selanjutnya dijahit bagian tepinya, kemudian tindihlah dengan pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari tengah ketepi hingga selesai secara keseluruhan.
    Cara jahit jelujur
    Jahit jelujur adalah teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan keindahan. Untuk menggabungkannya tetap dikerjakan dengan teknik jahit mesin. Cara ini sifatnya hanya penghias, maka dapat diterapkan baik pada teknik acak, teknik template, teknik overlapping maupun teknik pola geometris.
    Cara pola geometris.
    Teknik jahit perca menggabungkan guntingan kain dengan bentuk polapola geometris (segi tiga, segi empat, segi lima dan bentuk-bentuk lainnya) yang terukur dan selanjutnya dijahit sesuai dengan desain.
    4. KERAJINAN JAHIT TINDAS
    1. Pengertian Jahit tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas pada permukaan kain sesuai dengan rencana. Jahit tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian atas kain sesuai dengan desain.


Sekian blog yang saya tulis, bila ada salah kata saya minta maaf. :) bila ada waktu saya akan buat artikel lain yang lebih berguna. terimakasih.

2 komentar: